Sabtu, 17 Juli 2010

RESUME ULUMUL QUR'AN

1.      PENGERTIAN ULUMUL QUR'AN
A.    Pengertian Secara Bahasa dan Istilah
·         Secara etimologi, kata Ulumul Qur’an berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari dua kata, yaitu “ulum” dan “Al-Qur'an”. Kata ulum adalah bentuk jama’ dari kata “ilmu” yang berarti ilmu-ilmu. Sedangkan Qur'an, merupakan mashdar yang terambil dari qara'a yang berarti membaca (bacaan).
Jadi pengertian ulumul qur'an secara bahasa adalah ilmu-ilmu tentang bacaan.
·         Secara  istilah, ulumul qur'an adalah ilmu yang membahas tentang  ihkwal al-kitab  dari sisi  nuzulnya, penyampainnya, sanadnya, dan makna-maknanya yang bertalian dengan hukum-hukum syara.
B.     Objek kajian ulumul qur'an
1)      Nuzul  yaitu tentang turunnya Al-Qur'an.
2)      Sanad  yaitu bagaimana disampaikannya Al-Qur'an sehingga bisa sampai kepada kita.
3)      Ada'I  yaitu penyampaian
4)      Makna  yaitu maksud dari lafad-lafad Al-Qur'an
C.     Ruang Lingkup
·         Tentang riwayah (transmisi periwayatan), meliputi : Qiro'ah, nuzul, asbab nuzul, makky wa madany dll.
·         Tentang diroyah (pemikiran ilmiah dan analisa  filosofis) meliputi: Ijaz, Munasabah, Tafsir, Irob, Amitsal, dll.
2.      AL-QUR'AN DAN SEJARAH NUZULNYA
A.    Pengetian Al-Qur'an
·         Pengertian Al-Quran secara bahasa
Lafadzh Qara`a mempunyai arti mengumpulkan dan menghimpun, dan qira`ah berarti menghimpun huruf-huruf dan kata-kata satu dengan yang lain dalam suatu ucapan yang tersusun rapih. Qur`an pada mulanya seperti qira`ah , yaitu masdar (infinitif) dari kata qara` qira`atan, qur`anan. Pengertian Al-Quran secara Istilah
Quran adalah kalam atau firman Allah yang diturunkan kepada Nabi  Muhamad saw. Yang pembacanya merupakan suatu ibadah`.
B.     Ayat pertama turun
Ayat yang pertama turun adalah surat al-alaq ayat 1-5 yaitu pada tanggal 6 Agustus 610 M/ 17 Ramadhan, yang disebut dengan lailatul qadar.
C.     Ayat terakhir turun
Ayat terakhir turun adalah surat al-ma'idah ayat 3, yaitu pada bulan Maret 632 M, ketika Nabi Muhammad sedang wukuf di arafah pada saat haji wada.
D.    Cara diturunkannya Al-Qur'an
Al-Qur'an diturunkan secara berangsur-angsur selama + 23 tahun.
E.     Hikmah diturunkannya secara berangsur-angsur
·      Meneguhkan hati Nabi Muhammad SAW.
·      Memudahkan bagi Nabi dalam menghapalnya, dan mendiktekannya kepada penulis wahyu.
·      Lebih mudah dimengerti dan dilaksanakan.
·      Sebagai jawaban atas pertanyaan terhadap Nabi.
·      Memberi kesempatan berpikir.
·      Bukti bahwa Al-Qur'an diturunkan dari dzat yang maha bijaksana.
3.      AYAT DAN SURAT
A.    AYAT
1)      Pengertian
·         Mu'jizat
·         Tanda
·         Pelajaran
·         Hal yang mengagumkan
·         Bukti dan dalil
2)      Cara mengetahui : tauqifi
3)      Jumlah ayat
Menurut an-nawawi dalam kitab At-Tibyan adalah 6200 lebih, tentang lebihnya diperselisihkan sebagai berikut:
Madinah
Mekah
Kufah
Basrah
Nafi
Syaibah
Abu ja'far
17
14
10
20
36
5
Yang menyebabkan berbedanya jumlah ayat yaitu pada bacaan waqaf Nabi Muhammad SAW.
4)      Faedah
·      Sebagai mu'jizat
·      Kebaikan waqaf pada setiap ujung ayat
·      Sahnya sejumlah ayat dalam sholat dan khutbah.
B.     SURAT
1)      Pengertian
·         Al-manzilah (posisi)
·         Sekelompok ayat yang mandiri yang memiliki awal dan akhir.
2)      Surat terpendek
Surat al-kautsar (3 ayat)
3)      Surat terpanjang
Surat al-baqarah (283 ayat).
4)      Pengelompokan
·         At-Thiwal (tujuh surat yang panjang). Yaitu :
a.       Al Baqarah
b.      Ali Imran
c.       An Nisa
d.      Al A'raf
e.       Al An'am
f.       Al Maidah
g.      Yunus
·         Al Miuun Surat-surat yang terdiri dari seratus ayat atau lebih. Yaitu :
a.       Hud
b.      Yusuf
c.       Mu'min dan sebagainya
·         Surat-surat yang kurang dari seratus ayat, yang disebut Al-matsani. Yaitu sepert:
a.       Al Anfal
b.      Al Hijr
·         Surat-surat yang pendek, yang dinamai Al-Mufashal. Yaitu diantaranya:
a.       Adh Dluha
b.      Al Ikhlas
c.       Al Falaq
d.      An Nas dan sebagainya
5)      Hikmah surat
·         Memberi kemudahan untuk dikaji.
·         Mengisyaratkan tema pembicaraan.
·         Isyarat kemukjizatan baik panjang maupun pendeknya surat
·         Untuk merangsang pembacaan dan pemahaman yang komprehensif serta tuntas Al-Qur'an.
·         Berisi penguraian rinci tentang problem-problem sejenis sehingga pengertian menjadi runtut.
4.      SEJARAH PENULISAN AL-QUR'AN
A.    Penulisan  Al-Qur'an masa Nabi SAW
·         Penulis wahyu: Ali Bin Abi Thalib, Muawiyah Bin Abi Sufyan, Ubay Bin Kaab, Dan Zaid Bin Tsabit.
·         Hafidz: Ali Bin Abi Thalib, Mu'adz Bin Jabal, Ubay Bin Kaab, Zaid Bin Tsabit, Dan Abdullah Bin Mas'ud.
B.     Masa abu bakar
·         Perang yamamah melawan kaum inkaruzzakah dan murtadin tahun 12 H. sehingga menyebabkan 70 Hafidz syahid.
·         Sebagai khalifah, memerintah Zaid Bin Tsabit untuk menghimpun Al-Qur'an dalam satu mushaf, berpegang kepada ayat-ayat Al-Qur'an yang ditulis masa Nabi SAW dan hapalan para sahabat.
C.     Masa utsman
·         Membentuk panitia penulisan Al-Qur'an yang terdiri dari Zaid Bin Tsabit, said bin ash, abdullah bin zubair, dan abdurrahman bin harits untuk menyalin mushap hafsah, dan semua suhuf selainnya dimusnahkan.
·         Mushaf utsman yang pertama tersebut, dikirim ke dunia Islam yaitu ke mekah, kufah, bashrah, dan syam.
D.    Pasca khulafaur rasyidin
·         Pada masa pemerintahan mu'awiyah bin abi sufyan, atas perintah ziyad (gubernur bashrah) dilakukan perbaikan penulisan. Dengan pembuatan tanda baca oleh abul asmad ad dua'ali.
·         Kemudian ada penyempurnaan penulisan oleh nashr bin ashim, khalil bin ahmad tentang harakat, tanda waqaf, tanda juz, hizb dll.
5.      ASBABUNNUZUL
A.    Pengertian
Pengertian Asbabunnuzul adalah sebab turun ayat Al-Qur'an.
B.     Macam
·         Peristiwa : konflik, kesalahan serius, cita-cita dan keinginan.
·         Pertanyaan : lampau, sekarang dan akan datang.
C.     Sifat
·         Ta'addud al-asbab wan-nazil wahid.
·         Ta'adud an-nazil was-sabab wahud
D.    Kegunaan
·         Mengetahui rahasia dan tujuan syari'at.
·         Membantu memahami ayat, baik secara teks, maupun konteks.
·         Memperkuat keberadaan dan fungsi-fungsi wahyu secara paripurna.
6.      MUNASABATUL QUR'AN
A.    Pengertian
·         Secara bahasa
Pengertian Munasabatul Qur'an secara bahasa adalah kedekatan, persesuaian, kaitan.
·         Secara istilah
Pengertian Munasabatul Qur'an secara istilah adalah ilmu yang menerangkan kaitan antara suatu ayat dengan ayat yang lain, baik yang ada di depannya ataupun yang ada dibelakangnya.
B.     Pola
·         Juz
a.       Juz 1-7 membahas  tentang pertumbuhan jiwa manusia sebagai pribadi. Pribadi yang secara kolektif membentuk umat.
b.      Juz 8-14 menekankan pembangunan manusia seutuhnya, pembangunan masyarakat dan konsolidasinya.
c.       Juz 15, klimaks pencapaian tertinggi dari pribadi-pribadi seutuhnya.
d.      Juz 16-30, perkembangan rohani.
·         Relevansi surat dengan surat lain.
·         Relevansi isi surat dengan surat sebelumnya.
·         Relevansi ayat penutup surat dengan ayat pembuka di depannya.
·         Relevansi nama surat dengan pokok masalah yang dibincangkan dalam surat tersebut.
·         Relevansi awal ayat dan bagian akhir ayat dalam surat.
·         Relevansi lafadz-lafadz dalam suatu ayat.
C.     Sifat
·         Nampak jelas
·         Tersamar (keserupaan, kebalikan peralihan).
D.    Kegunaan
Untuk mempermudah memahami isi dan konstruksi Al-Qur'an.
7.      IJAJ AL-QUR’AN
A.    Pengertian
·         A’jaza: menetapkan kelemahan. I’jaj=kemu’jizatan
Al-qur’an    al-ajzu x al-qudrah = lemah x kuat
·         Nyatanya ketenaran Nabi Muhammad dalam pengakuannya atas risalah Islamiyah dengan menempatkan kelemahan orang-orang arab untuk menghadapi mu’jizatnya yang abadi, yaitu al-Qur’an dan lemahnya generasi-generasi sesudah mereka.
B.     Mu’jizat, adalah sesuatu hal yang luar biasa yang disertai dengan tantangan dan selamat dari perlawanan.
C.     Segi-segi kemu’jizatan al-Qur’an
·         Kalamullah yang memiliki ketinggian nilai sastra dan bahasa
·         Memiliki khabar tentang hal-hal yang ghaib.
·         Mengandung berbagai macam ilmu pengetahuan dan hikmah yang sangat mendalam
D.    Macam-macam mu’jizat:
·         Material-inderawi
·         Immaterial-logik
E.     Tahapan tantangan pembuktian kemu’jizatan al-Qur’an:
·         Tantangan untuk membuat semisal al-Qur’an kepada sekalian jin dan manusia (Q.S. Al-Isra:88)
·         Tantangn untuk membuat sepuluh surat dari al-Qur’an (Q.S. Hud:13)
·         Tantangn untuk membuat surat saja yang semisal al-Qur’an (Q.S. Yunus:38)
8.      TAFSIR
A.    Definisi
·         Lafdzi: penjelasan, keterangan
·         Ilmu yang membahas tentang al-Qur’an dan segi penunjukannya terhadap yang dimaksudkan Allah Ta’ala sesuai dengan kemampuan manusia (manahil Irfan fi Ulumul Qur’an juz II, ar-Zarqawi, hal 3)
B.     Macam tafsir
1)      Tafsir bil matsur: menafsirkan al-Qur’an dengan al-Qur’an, as-Sunnah atau sahabat dan tabiin.
2)      Tafsir bil MA’qul: menafsirkan al_Qur’an berdasarkan hasil ijtihad yang dibangun atas prinsip-prinsip yang benar.
C.     Metode
1)      Mandhui (tematik), misalnya: ar-riba fi al-Qur’ani Karim (al-Maududi)
2)      Tahlili (terbit surat), misal: al-Marqhi (Musthofa al-Maraghi)
3)      Bayani (deskriftif/keterangan), misal: Ma’alim at-tanzil (al-baqhowi)
4)      Muqorim (perbandingan), misal: jami’ul ahkam (al-qurthubi)
5)      Ijmali (garis besar), misal: jalalain (jalaludin sayathi dan jalalludin mahalli)
6)      Tafshili (terperinci), misal: al-manar (rasyid ridho)
7)      Lughowi (bahasan/sastera), misal: al-kasysyaf (az-zamakhsyari)
8)      Isyary (makna tersurat/tashawufy), misal: haqoiqat-tafsir (as-silmy)
9)      Ilmy (sains), misal: al-jawahir (tantowi jauhari)
D.    Fungsi tafsir: memahami isi kandungan al-Qur’an dengan komprehensif.
9.      ILMU QIRO'ATIL QUR'AN
A.    Pengertian
·         Qiro'ah artinya bacaan.
·         Madzhab yang dianut oleh seorang imam qiro'at yang berbeda dengan lainnya dalam pengucapan Al-Qur'an serta sepakat riwayat dan jalan-jalan kepadanya. Baik dalam pengucapan huruf maupun keadaannya.
B.     Unsur qiro'ah
·         Bacaan qiro'ah yang berbeda terhadap ayat-ayat Al-Qur'an dari satu imam dengan imam yang lainnya.
·         Cara baca yang dianut suatu madzhab didasarkan pada riwayat bukan atas dasar qiyas atau ijtihad.
·         Perbedaan qiro'at bisa terjadi pada pengucapan huruf dan mengucapkannya dalam berbagai keadaan.
C.     Riwayat qiro'ah
1)      Qiro'at tujuh :
·         Nafi al-madany
·         Ibnu Katsir al makky  \
·         Ibnu 'Amir ad-dimasqy
·         'Ashim ibn al-Kufy 
·          Abu Amr  ibn al-ala
·         Hamzah ibn habib
·        Al-Kissa'i
2)      Qiro'at sepuluh
Imam yang tujuh ditambah
·         Abu jafar
·         Yaqub al-hadrawy
·         Khalaf ibn hisyam
3)      Qiro'ah empat belas
Imam qiro'ah sepuluh ditambah
·         Ibn muhaisin
·         Al-yazidi
·         Hasan al-bishri
·         Al-amasy
D.    Kriteria qiro'ah sahih
·         Qiroah bersesuaian dengan kaidah bahasa Arab.
·         Sesuai dengan mushaf utsmani dengan segala dialeknya
·         Sanadnya sahih
E.     Kelompok qiro'ah
·         Mutawatir
Diriwayatkan sejumlah prowi dalam tiap angkatan hingga kepada Nabi SAW. (menurut Jumhur: Q 7)
·         Masyhur
Qiro'ah yang sanadnya sahih tetapi prowinya tidak sebanyak mutawatir.
·         Ahad
Sanadnya sahih tetapi, menyalahi tulisan mushaf utsmani atau kaidah bahasa arab.
·         Syadz
Tidak sahih
·         Maudlu
Qiro'ah yang dibacakan kepada seseorang tanpa dasar.
·         Mudraj
Qiro'ah disertai tambahan yang biasanya menjadi tafsiran seperti bacaan Saad Bin Abi Waqash.
10.  MUHKAN DAN MUTASYABIH
A.    Pengertian
·         Secara bahasa
Al-hukm
:
Memutuskan antara dua hal
Ihkam
:
Mengokohkan
Tasyabih
:
Bila salah satu dari dua hal serupa dengan yang lain.
Syubhah
:
Keadaan dimana salah satu dari dua hal tidak dapat dibedakan karena ada persamaan.
·         Secara etimologis
Muhkam   :            adalah ayat yang mudah diketahui maksudnya, sedangkan mutasyabih hanyalah diketahui oleh Allah sendiri.
Muhkam   :            adalah ayat yang hanya mengandung satu wajah, sedangkan mutasyabih mengandung banyak wajah.
Muhkam   :            adalah ayat yang maksudnya dapat diketahui secara langsung. Sedangkan mutasyabih memerlukan penjelasan dengan merujuk kepada ayat lain.
B.     Mazhab pemikiran
Salaf  :   mempercayai mutasyabih dan menyerahkan hakikatnya kepada Allah ta'ala
Khala :   melakukan ta'wil terhadap lafadz yang makna lahirnya mustahil kepada makna yang layak dengan dzat allah ta'ala.
C.     Hikmah
·         Keterbatasan akal
·         Ayat-ayat tidak dapat direkayasa
·         Membuka cakrawala pemahaman abstrak ilahiah dengan melalui pengalaman inderawi yang biasa disaksikan.
11.  NASAKH MANSUKH
A.    Pengertian
·         Al-izalah yaitu menghilangkan an-naqlu = memindahkan.
·         Menghapus hukum syara dengan kitab syar'i
B.     Pendapat ulama
Menurut jumhur ulama = Mubah dan Ma'qul
·         Contohnya : Ar-rozi, asy-syaukani & as-sayuthi
·         Dasarnya  : Q.S Al-Baqarah : 106 Dan Q.S an Nahl :101
C.     Syarat
·         Nasikh mansukh harus terpisah
·         Nasikh harus lebih kuat
·         Nasikh mansukh berupa dalil syara'
·         Mansukh tidak dibatasi hanya pada suatu waktu
D.    Fungsi
Membatalkan dan atau menggenapkan hukum
E.     Cara mengetahui
·         Keterangan Nabi SAW atau sahabat.
·         Ijma Sahabat
·         Ilmu tentang ayat mutaqaddim & mutaakhir
·         Menurut qil : tidak ada (ghair ma'qul)
Contohnya : Al-Asafani, Muhammad Abduh, Rasyid Ridho dan Fakhrurrozi.
Dasarnya : Q.S Fushillat : 42.
12.  TARJAMAH
A.    Pengertian
·         Tarjamah adalah alih bahasa, mengalih bahasakan.
·         Menafsirkan suatu pembicaraan dengan maksud yang terkandung didalamnya dengan menggunakan bahasa yang lain. (Muhammad Husyn Ad-Dzahabi dalam kitab At-Tafsir Wal Mufassirin 1976 : 23)
B.     Macam
·         Harfiyah/lafzhiah, yaitu terjemahan apa adanya sesuai susunan dan struktur bahasa asal yang diterjemahkan.
·         Tafsiriyah/manawiyah, yaitu terjemahan yang mengedepankan maksud/ isi kandungan bahasa asal yang diterjemahkan.
C.     Syarat Penterjemahan
·         Husnun Niyah (niat yang baik).
·         Shihah A'tiqod (keyakinan yang lurus).
·         Penguasaan dua bahasa yang bersangkutan yang memadai.
·         Harus menuliskan ayat Al-Qur'an yang diterjemahkan dan ditafsirkan untuk mengecek makna yang diragukan.
D.    Contoh Hasil Kegiatan Tarjamah
·         Bahasa China tahun 1927 M oleh Li Ti Cin.
·         Bahasa Parsi tahun 1313 M oleh Syekh Sa'adi Al-Syirazzi.
·         Bahasa Melayu tahun 1950 M oleh Prof. Mahmud Yunus.
·         Bahasa Inggris tahun 1734 M oleh George Sale